Kasus pencurian memang tak akan henti-hentinya untuk dibahas. Kasus ini terus saja berkembang seiring dengan waktu. Sebagian besar alasan...

Kisah Nyata Pencuri Jadi Siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama)


https://www.100ceritaku.com/2012/06/pencuri-jadi-siswa-smp-sekolah-menengah.html

Kasus pencurian memang tak akan henti-hentinya untuk dibahas. Kasus ini terus saja berkembang seiring dengan waktu. Sebagian besar alasan untuk mencuri menurut hasil research saya adalah kekurangan biaya hidup. Selain itu adalah adanya kesempatan akibat dari kelengahan si pemilik barang.

Nah, cerita nyata yang akan saya share kali ini adalah tak jauh dari topik pencurian. Disuatu desa, ada sebuah sekolah yang berdampingan dengan sebuah gudang tempat penyimpanan makanan yang akan dijaual oleh pedagang di sekolah tersebut. Sekolah ini adalah sekolah SMP atau sekolah menengah pertama. Sekolah ini berada di satu tempat dengan sekolah SD atau sekolah dasar dan TK atau tingkat kanak-kanak. Jarak sekolah-sekolah tersebut tidak jauh melainkan berdekatan. Di pagi hari, suasananya sangat ramai seperti di pasar. Tetapi pada sore hari, suasananya sepi banget kayak di tempat pemakaman.

Kalian pasti sudah berpikir kalau pencurian akan terjadi di sore hari. Jawaban kalian hampir mendekati, pencurian terjadi pada hari menjelang malam.Karena hari akan mulai gelap dan suasananya sepi, si pencuri ini dengan leluasa membuka pintu gudang dengan sebuah alat khusus yang dimilikinya. Dengan sebuah senter yang digunakan untuk menerangi penglihatannya, dia pun mulai beraksi mengambil makanan yang ada di gudang. Tidak lupa juga ia mencicipi semua makanan yang ada. Setelah mencicipi semua makanan, si pencuri ini merasa ngantuk dan tak kuasa untuk bergerak. Dia memutuskan untuk menutup pintu dan beristirahat sejenak.

Karena lelapnya dia tidur, tak terasa malam telah berlalu. Sinar matahari menggantikan cayaha senter yang ia bawa. Tiba-tiba, pemilik makanan datang dan terkejut melihat apa yang terjadi. Pedagang itu langsung berteriak dan teriakannya mengundang perhatian para siswa, guru, serta pegawai sekolah tersebut. Mereka mendatangi pedagang itu dan bertanya "Ada apa berteriak ?". Pedagang itu mengataka "Ada pencuri".

Akhirnya pencuri itu di tangkap. Tetapi ia tidak di serahkan kepada yang berwajib karena dianggap masih di bawah umur. Kepala Sekolah berinisiatif untuk mewawancarai pencuri itu. Hasil wawancara tersebut cukup memprihatinkan. Ternyata pencuri itu seorang diri, dia adalah yatim piatu. Dia tidak mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya. Dia mencuri karena terpaksa. Dia pun tidak bersekolah. Setelah mendengarkan penjelasan dari si pencuri itu, pedagang tersebut memaafkan peruatannya dan dia diangkat menjadi tukang kebun sekaligus menjadi siswa disekolah itu serta sebagai kerja sambilan dia membantu pedagang berjualan di waktu istirahat pelajaran.

0 komentar: