Setia Menanti Walau Tak Pasti
Melihat judulnya “Setia Menanti Walau Tak Pasti”
pasti banyak perkiraan bermunculan, apakah yang dinanti dengan setia lagi
padahal sudah tidak pasti ? Sebenarnya ini adalah suatu kisah seorang cowok yang terpisah dengan ceweknya ketika mereka
massih SD ( Sekolah Dasar). Kenapa mereka berpisah .,,., iiihh, kasih tahu gak
ya.,.,,. ha,ha,ha. Ini kisah nyata
lo, begini ceritanya.
Ada sebuah kisah anak laki-laki dari suatu desa
yang hidupnya sederhana. Ayahnya adalah seorang guru sedangkan ibunya tidak
bekerja. Anak laki-laki itu masih duduk di kelas 2 SD. Dia anak yang rajin,
baik, ramah, dan pandai. Dia jarang bergaul dan hobinya adalah bermain sepak
bola. Dia tidak suka menonton televisi karena maklum dirumahnya tidak ada
televisi hanya adaa radio. Setiap malam kerjaannya hanya belajar. Diapun sering
mendapat ranking 3 atau 4 di sekolahnya.
Dia pergi ke sekolah
dengan jalan kaki karena sekolahnya berdekatan dengan rumahnya. Dia jarang
melakukan kanakalan atau kejahilan di kelas. Diapun terkenal akan ramahnya,
oleh karena itu banyak cewek yang dekat dengannya. Adapun cewek yang dia sukai
dan cewek itu juga menyukainya. Ternyata sudah terjalin cinta diantara mereka
sejak kelas satu SD. Walaupun itu hanya cinta monyet untuk peningkat niat
belajar, mereka sangat serius menjalaninya.
Dalam kenaikan kelas,
ceweknya tetap berada di peringkat 2 dikelas. Oleh karena itu, dia selalu
berusaha untuk berada diperingkat 3 dikelas agar bisa berdampingan dengan
ceweknya. Dia akan merasa sedih jika dia berada di peringkat 4 seperti saat
kelas 1 SD karena hanya menonton dari bawah panggung ceweknya berdampingan
dengan cowok lain yaitu pesaing beratnya dikelas. Mereka sangat gembira jika
ada belajar kelompok atau tugas kelompok agar bisa bersama-sama.
Waktu pun terus
berjalan, tak terasa mereka sudah kelas 4 SD. Dan inilah saat-saat mereka
berpisah. Ada surat perintah dari pemerintah untuk pemindah tugasan yang
ditujukan kepada ayahnya. Itulah yang menyebabkan mereka berpisah karena
ayahnya ditugaskan untuk mengajar di desa lain yang jaraknya lumayan jauh. Air
mata kesedihan tak dapat terbendung lagi, mengalir begitu deras dari kedua mata
mereka. Rasa sakit di dalam hati tak
dapat digambarkan.
Jika mereka lebih dewasa
sedikit mungkin bisa berkirim surat ataupun tukar-tukaran nomor handphone
seperti remaja masa kini. Tapi mereka masih kecil belum mengenal hal itu, lagi
pula keadaanya yang sederhana. Mereka pun pasrah dan berdoa kepada Tuhan agar
bisa bertemu di kemudian hari. Walaupun jarak memisahkan, dia tetap memikirkannya.
Dia lebih banyak murung, menyendiri, dan tidak suka keramaian.
Walaupun dia berada di
tempat lain, pastinya menemui wajah-wajah baru, memiliki teman baru, lingkungan
baru, dia tetap memikirkan cewek yang dia tinggalkan. Sudah beberapa cewek yang
bertemu dengan dia, belum mampu menghapus bayangan cewek yang dia tinggalkan. Hingga
dia telah bekerja masih saja menanti kedatangan dan pertemuan antara dia dan cewek
itu. http://www.100ceritaku.com/2012/06/setia-menanti-walau-tak-pasti.html
@
0 comments :
Post a Comment - Kembali ke Konten