Ini sebuah cerita nyata kehidupan yang memiliki sejuta makna. Kisah ini terjadi pada tahun 2006 dan dialami oleh salah satu temanku. Dia adalah seseorang yang baik hati, suka bergaul, tetap pendirian, dan setia kawan.
Kami bertemu di SMA,
sekolah yang berpredikat baik di desa kami. Sejak itu kami di tempatkan dalam
satu kelas dan perkenalan pun dimulai. Semua siswa harus mengenal satu sama
lain. Dan pada akhirnya saya duduk satu bangku dengannya.
Seiring waktu berjalan,
tak terasa persahabatan pun terjalin diantara kami. Setelah melewati masa-masa
indah dan sebaliknya. Kami sering berbagi cerita, canda tawa, dan bermain. Kami
sering menyanyikan lagu TIPE-X yang
berjudul SELAMAT JALAN. Kami sama-sama suka dengan lagu itu karena lirik lagunya
yang menyentuh hati dan irama musiknya yang tak terasa membuat kita ikut
bergoyang dan berdendang.
Walaupun kami
bersahabat, kami tetap bersaing dalam mendapatkan nilai. Padahal ranking kami
jauh dibawah semua teman dikelas. Tapi itu tak menyurutkan niat kami untuk
belajar dan bersaing didalam kelas. Dan jujur juga saya katakan, kami juga
sering membolos bersama dari dalam kelas saat waktu pembelajaran berlangsung.
Setelah masa itu
terlewatkan, kami pun merubah kebiasaan kami. Kami mulai giat belajar,
memperhatikan pelajaran, dan tidak membolos lagi. Kami pun tidak merasa lelah
untuk belajar walaupun diadakan les sore oleh pihak sekolah karena menjelang
UAN ( Ujian Akhir Nasional ).
Dan suatu hari ketika
kami bertemu dikelas, saya melihat wajahnya bengkak semua. Saya pun penasaran
dan bertanya kepadanya “apa yang terjadi..?”. Dia menjawab dengan ragu-ragu
“saya dikeroyok”. Saya dan semua teman sekelas merasa kesal dan berniat untuk mencari
orang-orang yang mengeroyok sahabat saya tapi dia melarangnya.
Keesokan harinya, saya
tidak bertemu dengannya di sekolah. Ternyata dia tidak masuk sekolah hari ini
karena sakit. Saya dan semua teman sekelas saya berniat untuk menjenguknya
sepulang sekolah. Kami pun menemukan berbaring diatas tempat tidur di rumahnya
dengan seluruh tubuhnya bengkak.
Dan akhirnya kami
mengetahui kalau kami telah dibohonginya. Ternyata dia terkena penyakit gagal
ginjal. Keluarganya berniat akan membawanya ke rumah sakit terdekat besok pagi
yang bertepatan dengan pelaksanaan UAN. Pihak sekolah akan memberikan ujian
susulan untuknya. Itu berarti kami tidak menjawab tes ujian bersama-sama.
Keesokan harinya adalah
dimulainya pelasanaan UAN dan kulihat bangku yang seharusnya ditempatinya
kosong. Saya merasa sedih karena dia tidak ada saat UAN dan sekaligus degdegan
karena sedang menghadapi UAN. Dan 5 menit kemudian suara bell berbunyi tanda
UAN dimulai.
Dan saat istirahat kami
mendengar pengumuman dari kepala sekolah bahwa dia telah meninggalkan saya
untuk selamanya. Dia meninggal bertepatan dengan suara bell tanda UAN dimulai.
Saya sangat sedih karena kehilangan seorang sahabat. Dan pihak sekolah beserta
semua murid memutuskan untuk melayat saat pelaksanaan UAN usai. Air mata pun
tak terbendung lagi saat proses penguburan dilaksanakan.
Setelah hari-hari
terlewati, tibalah saat-saat yang menegangkan dimana semua siswa diyatakan
lulus atau tidak untuk menempuh jenjang yang lebih tinggi. Dan ternyata kami
semua dinyatakan lulus SMA. Saya dan teman-teman sekelas meluapkan kegembiraan
dengan berjoged dengan diiringi lagu TIPE-X
yang berjudul SELAMAT JALAN untuk mengenang sahabat yang meninggalkan kami
untuk selamanya. Selamat Jalan Sahabatku !!!
0 komentar: